1. Kebohongan Sempurna


Kebohongan yang sudah direncanakan secara sempurna. Biasanya mengarah kepada penipuan. Mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang lain dengan segala cara.

Contohnya, seorang pembohong mendirikan koperasi simpan pinjam. Supaya masyarakat yakin, dicantumkan nomor ijin, NPWP dan dokumen penting lainnya.

Lebih hebat lagi kantornya mewah, pemimpinnya menggunakan mobil mewah, karyawannya berseragam. Setelah nasabahnya banyak dan mendapatkan banyak uang, lantas kabur.

2. Kebohongan Tidak Sempurna

Kebohongan yang tidak direncanakan atau direncanakan tapi tidak sempurna. Biasanya dengan spontanitas.

Contoh, mahasiswi berada di sebuah hotel pada tengah malam. Mahasiswi tersebut tertangkap petugas berada di hotel bersama seorang pria yang bukan suaminya. Apalagi ia menerima uang Rp 80 juta.

Ternyata itu uang korupsi, kemudian melakukan penjelasan bahwa saat digrebek tidak di kamar tidur, tetapi di lobby. Ia juga membantah di cap sebagai “Ayam Kampus”. Bahkan dalam bantahannya ia memakai hijab, padahal sebelelumnya tidak memakai.

Kebohongan itu tidak sempurna, sebab masyarakat sekitar dan kampusnya sudah tau dia siapa.

Begitulah pembohong, dalam menjalani kehidupan, kita harus kritis agar terhindar dari kebohongan.